Senin, 26 Oktober 2015

Review Film The Bang Bang Club

Film ini merupakan film nyata yang sangat saya suka, bagi para foto jurnalis rasanya wajib menonton film ini. Film tersebut mengisahkan tentang sekelompok fotografer jurnalis. Diantara fotografer tersebut terdapat seorang freelance fotografer bernama greg. Mereka bertujuan mengambil gambar dari kejadian koflik yang terjadi di wilayah afrika. Gambar demi gambar mereka abadikan mulai dari pertengkaran hingga gambar korban meninggal pun mereka abadikan melalui kamera mereka untuk menunjukkan keadaan ketika konflik berlangsung.

Mereka berjuang untuk hidup dan bekerja keras selama periode ini agar dapat menunjukkan karya terbaik mereka kepada dunia. Berlari, sembunyi, uji nyali di antara desingan peluru dan di tengah pertikaian, membuat jantung berdebar. Tanpa tahu apa yang akan mereka temui dan dapatkan, kamera terus membidik ke segala arah. Aroma perjuangan terasa kental sepanjang film ini konflik yang pecah berlangsung kolosal. Apalagi tindakan-tindakan sadis dan brutal selama konflik juga digambar dengan jelas. Anda akan terbawa pada suasana Afrika Selatan yang memanas suhu politiknya.

Seorang fotografer bernama greg yang berani meliput ke dalam wilayah yang dikatakan sebagai markas salah satu kubu. Ia sempat dikejar oleh beberapa orang yang igin membunuhnya karena ia telah memasuki kawasan terlarang. Namun nasib berkata lain. Ia justru bertemu dengan para pemimpin kubu tersebut. Ia mendapatkan kisah secara langsung dari pemimpin kubu serta beberapa foto yang fotografer lainnya tidak mungkin mendapatkannya.

Greg dan kawan-kawannya mengambil beberapa foto dalam setiap konflik yang terjadi. Hingga suatu saat ketika ada kejadian pembantaian seseorang, greg tidak tega melihatnya dan dia meminta untuk menghentikan pembantaian itu. Disitulah kesalahan greg. Seorang press harusnya tidaklah memihak ketika itu. Hingga saat itu kubu lawan menganggap bahwa jurnalis-jurnalis itu berpihak pada satu kubu yang lain.

Dan Kevin teman dari greg di kelompok fotografer mengambil sebuah foto yang membawanya mendapatkan penghargaan. Yaitu foto seorang anak kelaparan yang diikuti oleh seekor burung bangkai. Namun penghargaan tersebut tidaklah membuat Kevin bahagia. Ia justru mendapatkan cemoohan dari para pengamat foto. Yaitu terkait dengan nasib anak yang difoto nya tersebut. Pengkritik menganggap bahwa seharusnya Kevin tahu nasib dari anak yang difoto nya tersebut dan bagaimanapun juga fotografer juga seharusnya dapat memberikan pertolongan pada saat itu. Namun Kevin hanya diam tak bisa menjawab.